Spanyol, 15 Mei 2011: Democracia Real Ya!

Sin Casa, Sin Curro, Sin Pension, Sin Meido

(without home, without job, without pension, without fear)

 

Latar Belakang

Pada tahun 2009, Pemerintah Spanyol (dalam hal ini Cortes Generales, atau jika dibandingkan dengan Indonesia maka tugasnya sama seperti DPR) menetapkan “Spanish Sustainable Economy Act” atau Undang-undang Keberlanjutan Ekonomi Spanyol dimana di dalamnya terdapat sebuah ketentuan yang mengekang kebebasan berekspresi di internet. Masyarakat Spanyol menyebutnya “Ley Sinde” atau “Sinde Law”. Ley Sinde dibuat oleh Pemerintah Spanyol untuk melindungi hak cipta setiap orang di internet. Peraturan ini memberikan hak bagi pemerintah untuk menutup situs web yang dilaporkan terindikasi plagiarisme. Pemerintah juga bermaksud untuk membatasi aktivitas pengunduhan ilegal yang banyak terjadi di Spanyol. Hal ini didasarkan laporan yang diterbitkan oleh International Data Corporation dan Coalition of Content Creators and Industries di Madrid bahwa 97.8% musik, 77% film, dan 60.7% permainan yang diunduh oleh masyarakat Spanyol adalah ilegal. Protes terhadap peraturan ini sudah banyak dilakukan oleh jurnalis, blogger, dan netizen lainnya dengan kampanye “No Les Votes” (jangan pilih mereka) yang menyasar partai politik pendukung Ley Sinde, yaitu PSOE (Partido Socialista Obrero Espanol – Spanish Socialist Workers’ Party), PP (Partido Popular – People’s Party), dan CiU (Convergencia I Unio – Convergence and Union Party). RUU ini kemudian disahkan pada 30 Desember 2011.

 

Menanggapi permasalahan ketenagakerjaan yang ada di Spanyol, Cortes Generales mengeluarkan sebuah undang-undang atas perintah eksekutif Jose Luis Rodriguez Zapatero (Perdana Menteri Spanyol untuk 2 periode pemerintahan sejak 2004 – 2011) bernama “Spanish Labor Reform”. Undang-undang reformasi ketenagakerjaan ini disahkan pada 9 September 2010 yang langsung menuai banyak protes dari kalangan pekerja. Hal ini wajar saja terjadi karena dalam undang-undang tersebut kalangan pekerja merasa dirugikan dengan adanya pengurangan jatah tidak masuk kerja (jika melebihi jatah 20% dalam 2 bulan, perusahaan dapat langsung memecat pekerja) dan pengurangan kompensasi PHK. Undang-undang ini nyatanya tidak membawa perekonomian Spanyol menjadi lebih baik karena peningkatan jumlah pengangguran di Spanyol terus terjadi. Pada 29 September 2010, aksi pertama kelompok pekerja meledak

 

Sekitar 20% penduduk usia produktif Spanyol (16-64 tahun) merupakan pengangguran berdasarkan sensus yang dilakukan pada awal tahun 2011. Hal ini setara dengan 4.910.200 orang tidak bekerja, dimana 43.5%-nya adalah anak muda (16-24 tahun). Untuk mengkritisi permasalahan tersebut, wadah daring Democracia Real YA! dibangun.

 

Democracia Real YA! dan 15M

Sejak Januari 2011, Democracia Real YA! dibuat dalam bentuk Facebook Fanpage (DRY – Democracia real Ya) untuk membangun diskusi mengenai pengangguran di Spanyol. Diskusi ini terus berjalan dan dilengkapi dengan bom tagar di Twitter. Pada Maret 2011, wadah daring Democracia Real YA! merambah ke Twitter dengan akun resmi @democraciareal (tidak lagi hanya tagar) dan situs web http://www.democraciarealya.es/. Ketiga wadah daring ini terus diperbaharui dengan rencana aksi turun jalan yang akan dilaksanakan pada 15 Mei 2011. Namun, pada 7 Mei 2011, kelompok yang menamai diri mereka Juventud Sin Futuro (Youth without Future) sudah melaksanakan aksi turun jalan di Madrid untuk menuntut pemerintah menyelesaikan masalah pengangguran dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi kelompok pekerja usia muda. Aksi ini dilakukan oleh 5.000 orang.

 

“Meramaikan” aksi Juventud Sin Futuro, aksi besar “15M Movement” dilaksanakan di 50 kota di Spanyol dengan menggunakan wadah daring Democracia Real YA! sebagai sumber informasi perencanaan aksi dan penyebaran isu (setelah sebelumnya mengokupasi salah satu bank di Murcia pada 13 Mei 2011). Aksi ini dilakukan berdekatan dengan Pemilu Kepada Daerah yang akan dilakukan di Spanyol pada 22 Mei 2011. Pemilukada yang akan memilih 68.230 anggota dewan ini akan diikuti oleh 6 partai utama di Spanyol: PP, PSOE, IU, CiU, UPyD, dan Amaiur. Terdapat 7 tuntutan umum yang disampaikan oleh demonstran pada 15 Mei 2011, yaitu:

  1. Penghapusan kebijakan hak istimewa pada kelas tertentu.
  2. Penyelesaian permasalahan pengangguran.
  3. Pemenuhan hak tempat tinggal.
  4. Peningkatan pelayanan publik.
  5. Regulasi untuk mengontrol bank.
  6. Regulasi pajak yang ketat bagi perusahaan besar dan bank.
  7. Pemenuhan hak sipil dan demokrasi yang partisipatif.
  8. Pengurangan pengeluaran militer.

(tuntutan selengkapnya dapat dilihat di http://www.democraciarealya.es/documento-transversal/)

 

Aksi yang dilakukan oleh 50.000 orang di Madrid ini diikuti dengan aksi besar lainnya yang terjadi di Barcelona dan Granada. Para demonstran menutup akses Gran Via avenue dan melakukan aksi duduk di Callao Street. Pada hari berikutnya ratusan demonstran memutuskan untuk mendirikan tenda di Puerta del Sol (lapangan terbuka yang dekat dengan pusat pemerintahan Madrid) dan berencana menetap hingga Pemilukada pada 22 Mei. Sejak saat itu, tagar #acampadasol (Occupy Sol) dan #spanishrevolution menjadi trending topic di Twitter. Pada 18 Mei 2011, Presiden Panitia Pemilu Regional Madrid menyatakan bahwa aksi okupasi di Puerta del Sol merupakan aksi ilegal dan harus segera dibubarkan. Pembubaran yang dilakukan polisi terkadang dengan paksaan sehingga perseteruan fisik antara demonstran dan polisi kerap terjadi. Sebanyak 24 orang demonstran diamankan oleh polisi pada pelaksanaan aksi pertama.

 

Aksi okupasi Puerta del Sol terus berlangsung hingga 29 Mei 2011 (setelah sebelumnya para demonstran mengumunkan akan berkemah 1 minggu setelah pemilukada berlangsung). Pemilukada berakhir dengan hasil yang tidak sesuai dengan salah satu keinginan para demonstran: PP memenangkan suara terbanyak (meski PSOE tidak lagi memenangkan suara terbanyak namun tetap menjadi peringkat kedua), dan sistem pemerintahan Spanyol akan kembali dikuasai oleh 2 partai tersebut. Polisi kemudian menggusur paksa tenda yang masih berdiri pada hari terakhir aksi dan okupasi Puerta del Sol berakhir.

 

15M Movement tidak berhenti sampai di situ saja, aksi terus dilakukan pada bulan-bulan berikutnya (bahkan hingga saat ini), salah satunya aksi jalan kaki para demonstran dari berbagai daerah (Valencia, Murcia, Malaga, Barcelona, Zaragoza, dll) menuju Puerta del Sol pada Juni-Juli 2011. Para demonstran dari berbagai daerah kemudian berkumpul di Puerta del Sol pada 23 Juli 2011 untuk mengkritik hasil pemilihan yang tidak akan membawa perbaikan pada Spanyol. Para demonstran yang berasal dari 16 daerah tersebut akhirnya mengumpulkan semua cerita dari daerahnya masing-masing (permasalahan yang dihadapi tiap daerah) dan menuliskannya dalam sebuah buku dan kemudian menyerahkan buku tersebut pada Congress of Deputies Cortes Generales. Aksi turun jalan 15M Movement terus dilakukan (meski tidak setiap hari atau setiap minggu) hingga melahirkan sebuah kampanye baru bernama “15 October Movement” di bulan Oktober 2011. Aktivitas aksi turun jalan terakhir yang terdokumentasi dan berafiliasi dengan Democracia Real YA! atau 15M Movement adalah pada April 2015 dimana protes terhadap Ley Sinde dilakukan di Puerta del Sol.

 

Di Balik Layar

Beberapa tokoh penting pemrakarsa 15M Movement adalah Fabio Gandara (yang telah menjadi bagian gerakan sejak awal), John Aguirre Such (juru bicara DRY), dan Olmo Galvez (Social Networking “Crack”). Ketiga tokoh ini berusia 26 – 30 tahun dan tidak mengenal datu sama lain sampai sesaat sebelum 15 Mei 2011. Meskipun tidak ada data yang pasti menyebutkan berapa banyak orang yang mengokupasi Puerta del Sol, namun jelas aksi ini terdiri dari kelompok masyarakat yang heterogen meliputi semua rentang usia, profesi, dan kelas sosial. Sebagian besar aksi okupasi di berbagai tempat mendapatkan bantuan makanan dan bahkan beberapa tempat memiliki tempat penitipan anak. Bantuan hukum juga diberikan bagi para demonstran DRY dari dua pengacara: David Bravo dan Javier de la Cueva. Gerakan ini bahkan telah memicu dukungan solidaritas di Berlin, Paris, dan New York. Dukungan solidaritas yang ditunjukkan di New York tidak hanya sebagai dukungan solidaritas pada 15M, namun juga melahirkan gerakan “Occupy Wall Street”.

 

Keberlanjutan

Pada bulan April 2012, beberapa anggota wadah daring Democracia Real YA! meminta diadakannya rapat umum luar biasa untuk mengubah DRY yang tadinya hanya sekadar wadah daring menjadi sebuah asosiasi. Dalam pertemuan ini juga dibahas, dalam perjalanannya sebagai asosiasi, DRY memiliki mekanisme yang baru meski mengambil nama yang sama (Asociacion Democracia Real Ya). Mekanisme baru ini meliputi aturan dan target berdasarkan landasan DRY yang dibuat oleh pemrakarsa gerakan. Pembentukan asosiasi ini mengakibatkan penolakan dari anggota yang tersisa dari gerakan dimana mereka tetap menjalankan DRY sebagai wadah daring untuk diskusi.

 

Acuan

http://www.theguardian.com/commentisfree/2011/oct/15/spain-15-m-movement-activism

http://www.huffingtonpost.com/martin-varsavsky/spanish-revolution-of-201_b_867156.html

http://p2pfoundation.net/15M_Movement_-_Spain

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2011/05/201152264452749575.html

http://www.democraciarealya.es/documento-transversal/

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp

Komentar ditutup.

Artikel Lain

Skip to content