Ditulis oleh: Nafilah Safitri
Pada tanggal 21 Mei 2023 lalu, Kota Kita membuka Pameran “Teman Tuli Bercerita”. Pameran ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kota Kita yang berkolaborasi dengan Ruang Atas dan Gerkatin Solo berlangsung hingga tanggal 27 Mei 2023. Acara ini diselenggarakan di Nalla Coffee, Kota Surakarta.
Inisiatif ini pada mulanya muncul dari kelas lokakarya photovoice yang diselenggarakan dalam rentang bulan Februari hingga Maret 2023 dan menjadi bagian dari program KREASI, program melukis mural di ruang publik Kota Surakarta. 16 orang peserta lokakarya seluruhnya berasal dari teman tuli, tidak hanya dari jejaring Gerkatin Solo, namun juga jejaring teman tuli lainnya yang memiliki minat di bidang fotografi dan seni desain visual.
Vanesha selaku Project Leader KREASI dari Kota Kita menyampaikan bahwa ide penyelenggaraan pameran ini sebetulnya muncul di tengah pelaksanaan lokakarya. Melihat antusiasme teman-teman tuli yang sangat tinggi dalam mempelajari fotografi dan hasil-hasil foto yang menarik, akhirnya ide ini dicoba untuk direalisasikan dengan mengkurasi kembali hasil beberapa foto yang sudah mereka ambil hingga dapat dipamerkan.
“Yang kami juga temukan betapa jarangnya teman-teman tuli untuk mengekspresikan diri. Terutama pas ada diskusi publik saat akhir tahun, terlihat sekali betapa mereka senang kalau ada ruang bercerita agar aspirasi mereka bisa didengar,” ucap Vanesha. Melalui serangkaian proses lokakarya photovoice dan pameran ini, teman tuli memiliki ruang bercerita yang lebih inklusif sehingga mereka dapat dengan lebih leluasa dalam mengutarakan aspirasi maupun opini mereka dengan peserta lainnya.
Adapun partisipasi 16 teman tuli selama lokakarya dan pameran difasilitasi oleh Galih selaku Ketua Gerkatin Solo. Ia melihat kegiatan ini sebagai kesempatan penting agar teman-teman tuli dapat lebih berdaya dan percaya diri mengasah kemampuan serta menyuarakan aspirasi dan opininya terkait keresahan mereka di ruang publik.
Galih bercerita bahwa teman-teman tuli sendiri memang banyak yang belajar dan berkuliah di bidang desain komunikasi visual. Antusiasme begitu tinggi untuk kemudian ikut belajar dan berkegiatan di program KREASI ini. Tidak hanya itu, Galih juga mendorong partisipasi dari teman-teman tuli yang baru ingin belajar dan ikut memberikan aspirasinya terkait ruang publik di kota Solo.
“Kalau pemberdayaannya sendiri masih proses, tapi teman-teman itu yang jelas butuh pengembangan wawasannya terkait hal-hal yang menjadi ketertarikan mereka. Termasuk seperti kolaborasi ini, teman-teman senang bisa terlibat di kolaborasi ini,” ujar Galih.
Dari pameran ini, semoga teman tuli semakin berdaya dan aspirasinya terhadap situasi ruang publik di kota tempat tinggal mereka dapat direalisasikan. Ruang publik sudah seharusnya menjadi ruang yang inklusif bagi setiap kelompok masyarakat.