Perempuan kelahiran 21 April 1986 ini sudah tertarik pada isu gender sejak SMA. Aktivitasnya dalam organisasi keagamaan sepanjang kuliah membuatnya tertarik mendalami isu perempuan, khususnya dalam Islam. Menempuh pendidikan S1 Komunikasi dan S2 Kajian Gender, Rika (yang biasa dipanggil Neqy) aktif terlibat dalam bermacam kegiatan sosial, terutama yang berbasis isu kekerasan seksual. Status sebagai pengguna aktif kendaraan umum memberikan banyak pengalaman buruk sebagai perempuan, yang membuatnya makin konsisten membantu orang lain, khususnya perempuan, agar bisa terbebas dari segala ancaman pelecehan seksual melalui komunitas bernama perEMPUan.