Sudah lebih dari empat bulan kampanye calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia berjalan. Dua kandidat pun sudah mulai membahas isu-isu yang membuat panas iklim politik kita. Namun hingga saat ini, pembahasan yang ramai muncul malah hal-hal yang nir-faedah, seperti kemampuan mengaji, hingga urusan rumah tangga para kandidat.
Padahal jika kita berbicara soal masa depan Indonesia, kita seharusnya membahas hal-hal yang substansial seperti program kerja. Mau bagaimanapun, program kerja adalah acuan untuk kita melihat bagaimana berjalannya Indonesia lima tahun ke depan. Jika saat ini tim para capres dan cawapres terus membahas hal-hal tidak penting. Jangan kaget jika ketika mereka terpilih nanti akan banyak kejutan yang tidak menyenangkan karena kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.
Hingga saat ini, masih banyak masalah yang terjadi di Indonesia, seperti krisis penegakan hukum, kasus-kasus masa lalu yang belum terungkap, kriminalisasi terhadap pejuang hak asasi manusia, penangkapan para aktivis lingkungan, hingga kekerasan terhadap perempuan yang tidak kunjung memiliki regulasi yang jelas. Tentu sebagai masyarakat Indonesia kita perlu memahami program kerja para kandidat untuk menyelesaikan semua problem yang ada di Indonesia sekarang ini.
Dalam melihat dan memahami program kerja para kandidat, hal yang kita perlukan adalah menjadi bijak. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ‘bijak’ berarti selalu menggunakan akal budi. Bijak dalam memahami program kerja capres bisa kita lakukan dengan memahami bahwa program kerja mereka memperhatikan kebutuhan seluruh kelompok yang ada di Indonesia, terutama kelompok yang terpinggirkan dan marjinal.
Oleh karena itu, dalam seri tulisan Ini Itu Demokrasi Pamflet akan memberikan tiga hal yang harus diperhatikan dalam memilih program kerja calon presiden dan wakil presiden Indonesia, yaitu:
Berkomitmen melestarikan keberagaman
Keberagaman akan menjadi kekuatan Indonesia jika dapat dikelola dengan baik. Apalagi Indonesia memiliki keragaman sumber daya alam, sumber daya manusia, serta aspek sosial budaya dan lainnya. Keberagaman etnis atau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta kekayaan alam seperti gunung dan laut merupakan potensi luar biasa yang menunjukkan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dirawat.
Melindungi dan memberikan rasa aman pada seluruh masyarakat Indonesia
Memberikan perlindungan dan rasa aman adalah tugas terpenting yang harus dilaksanakan negara. Perlindungan dan rasa aman harus didapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Seperti melindungi kelompok agama minoritas dan kepercayaan dalam melakukan ibadah, melindungi seseorang atau kelompok yang mengekspresikan dirinya, melindungi perempuan dari kekerasan, melindungi masyarakat yang mempertahankan tanahnya dan perlindungan dalam hal-hal lain.
Berkomitmen pada Hak Asasi Manusia
Harus diakui penegakan hak asasi manusia menjadi satu isu yang seolah tidak pernah selesai. Terdapat beberapa masalah HAM yang tidak kunjung usai, seperti penuntasan kasus pelanggaran berat HAM masa lalu, serta mendorong kebebasan hak-hak fundamental seperti penghapusan hukuman mati, penghapusan dan pencegahan praktik penyiksaan, extrajudicial killing, kebebasan beragama dan berkeyakinan, kebebasan berekspresi, berkumpul, dan berserikat, serta perlindungan kelompok minoritas. Jika tidak berorientasi pada hak asasi manusia, maka bukan tidak mungkin pelanggaran HAM akan terus terjadi di Indonesia.