5 Serial yang Bikin Kamu Mikir

Cover_5 Serial yang Bikin Kamu Mikir

Udah bosen ngubek-ubek televisi (yang isinya sinetron dan lawakan kurang relatable), Netflix, dan YouTube tapi isinya gitu-gitu aja. Rekomendasi dari temen juga belum tentu asik. Nah, Pamflet punya rekomendasi serial-serial yang (mungkin asik) dan bisa bikin kamu mikir, nih. Mikir soal apa? Bisa jadi sesuatu yang ada di dalam atau di luar dirimu, misalnya soal masa remaja, percintaan, persahabatan, tekanan hidup, maupun hal yang bikin kamu–sedikit merasa lebih–senang.

SKY Castle (JTBC, 2018)

Kalau kalian suka nonton serial drama Oppa atau Eonnie dari Negeri Gingseng ada rekomendasi yang cocok dan oke banget, yaitu SKY Castle. Tenang, ini bukan sekadar drama Korea menye-menye yang unyu, uwu gitu. Drama ini bercerita tentang tekanan yang didapatkan oleh para orang tua dan remaja yang tinggal di kawasan elit SKY Castle akibat standar sosial mengenai prestasi anak mereka. Depresi yang dialami para orang tua, khususnya Ibu yang memang diberikan beban penuh untuk mengurus urusan domestik. Diceritakan bahwa salah satu Ibu memilih untuk bunuh diri karena tahu anaknya tidak bahagia. Ada pula persaingan tidak sehat dan kecurangan antara remaja-remaja tersebut di sekolah. Parahnya, persaingan dan kecurangan ini difasilitasi oleh orang tua mereka lewat perantara gurunya. Para remaja ini juga mengalami depresi bahkan krisis kepercayaan akibat perlakuan kedua orangtuanya.

Dari cerita Oppa dan Eonnie ini, kita belajar bahwa seharusnya urusan domestik bukan hanya menjadi urusan perempuan ataupun sosok Ibu. Laki-laki yang menjadi sosok Ayah juga sudah seharusnya memiliki peran dalam masalah rumah tangga apalagi tentang anak. Kemudian, pola pengasuhan yang menekankan pada kekerasan verbal, fisik, dan psikis juga sudah seharusnya dihindari. Tentunya karena kekerasan hanya akan berdampak buruk pada perkembangan dan psikologis anak yang pada akhirnya mempengaruhi keseharian mereka. Seharusnya anak diberi dukungan atas setiap pilihan yang dibuat, bukan dipaksa untuk mengikuti kehendak orang tuanya.

Unbelievable (Netflix, 2019)

Serial TV yang hanya tayang di Netflix ini sedikit banyak cukup mencengangkan. Katanya sih diambil dari kisah nyata. Unbelievable berisi delapan seri yang brilian, menyebalkan, menarik perhatian, sekaligus menyedihkan. Seri ini menyuguhkan fakta-fakta yang menyulut emosi terkait kasus pemerkosaan dan bagaimana reaksi-reaksi korban atas apa yang mereka alami. Kisahnya berkisar seputar kehidupan remaja bernama Marie yang diperkosa namun dituduh berbohong ketika ia menceritakan kejadian yang ia alami kepada polisi. Laporan polisi menyatakan kalo Marie mengada-ngada atas laporan bahwa ia diperkosa. Kasusnya pun sempat ditutup. Padahal ia hanya mengalami ketakutan saat ia ditanya-tanya tentang bagaimana pemerkosaan itu bisa terjadi. Ia merasa terguncang dan trauma ketika harus menceritakan kisahnya berulang-ulang dan teringat bagaimana pelaku memperkosanya berulang kali. Hingga akhirnya dua detektif perempuan mulai memperhatikan kalo ada yang janggal dari kasus pemerkosaan di daerahnya. 

Dua detektif perempuan dari dua lembaga berbeda ini menemukan kasus pemerkosaan yang dilakukan perorangan. Mereka terus menginvestigasi dan menganalisis kasusnya hingga mendapatkan kesimpulan kalo kasus satu perkosaan yang mereka dapatkan merupakan kasus pemerkosaan berantai. Awalnya kedua detektif ini nggak mengetahui keberadaan Marie hingga pelaku tertangkap. Marie menelpon salah satu detektif dan berterima kasih atas pengungkapan kasus yang sulit dipercaya. Marie nggak merasa takut lagi. Mungkin sudah banyak film dan produk visual lainnya yang menceritakan tentang kasus pemerkosaan, namun kita dapat merasakan kemasan yang begitu baru dan radikal dari serial ini. Mungkin kamu bakal merasakan luapan emosi dan lebih mawas diri ketika nonton serial ini di rumah sendirian. 

Messiah (Netflix, 2020)

Messiah adalah serial televisi yang baru dirilis pada awal tahun ini. Serial ini menceritakan tentang seorang pemuda (Mehdi Dehbi) yang dianggap sebagai sang penyelamat, juru kunci, serta pembawa pesan Tuhan oleh orang-orang dengan latar belakang agama yang berbeda. Pada awalnya, banyak orang yang tidak percaya dengannya. Namun, beberapa rangkaian peristiwa membuat masyarakat mulai mempercayai ‘Sang Messiah’. Namun, tidak dengan Eva (Michelle Monaghan). Ia merasa ada yang janggal. Perjalanan pun dimulai dengan mencari asal usul Sang Messiah. Siapakah ia dan apa rencananya?  

Yang menarik dari Messiah adalah bagaimana kebenaran tersebut akhirnya terbentuk. Apalagi setiap agama memiliki kebenarannya masing-masing. Pada awal cerita kita akan dibuat percaya pada Messiah dengan ‘mukjizat’ yang ia punya. Akan ada propaganda yang dapat mempertanyakan kita, bagaimana jika ‘Sang Messiah’ yang asli datang bagi yang percaya. Bagaimana kita akan mempercayainya? Lebih luas, bagaimana akhirnya sebuah kepercayaan sangat mempengaruhi semua tindakan manusia. 

Midnight Diner: Tokyo Series (Netflix, 2019)

Koki paruh baya yang kerap dipanggil “Master” membuka kios makanannya setiap hari mulai pukul dua belas malam. Menu yang terpampang pun sangat sederhana, hanya dua jenis makanan dan dua jenis minuman. Namun, ia punya prinsip, setiap pengunjung bisa memesan makanan yang ia suka kalau Master punya bahan-bahan untuk memasak makanan tersebut. Yang bikin series ini membuat kita mikir bukan karena makanannya, tapi kisah setiap pengunjung yang datang ke kios makanan Sang Master. Series ini sangat ringan untuk ditonton, tapi kita bisa belajar sedikit tentang budaya Jepang yang gak terlalu terexpose di televisi atau film-film besar. Beberapa perbincangan masalah otoritas tubuh pun pernah ditampilkan dalam beberapa episodenya. 

Kios Master terletak di gang sempit si satu daerah bernama Shinjuku. Tempatnya pun gak terlalu luas dan sangat typical Jepang tradisional. Master pakai sandal kayu dan pakaian yang pula khas Jepang. Ia cukup mengenal setiap pelanggan setianya, meski ada aura misterius dalam diri Master (sejauh yang penulis tonton, belum ada episode yang menguak hidup Sang Master). Kebersamaan yang sangat terasa di setiap perbincangan pelanggan kios Master sangat hangat untuk disaksikan, dan betapa merefleksikan bahwa perbedaan identitas setiap pelanggan tidak jadi soal bagi para tokoh untuk bercengkrama di tempat yang sama: duda, transgender, pelayan kafe, penari telanjang, pengacara, tukang judi, bahkan artis sekalipun bisa melebur dalam percakapan yang receh dan kadang serius dalam kios tersebut. Beneran deh, series ringan yang cocok ditonton sebelum tidur, tapi juga bikin wawasan (serta hati) kita terbuka lebar.

Euphoria (HBO, 2019)

Siapa bilang kehidupan anak remaja berbunga-bunga terus bak iklan cologne-gel? Kayaknya kita perlu terbuka juga dengan fenomena lain di sekitar kita soal remaja. Ada lho remaja yang kehidupannya seperti Rue (Zendaya), anak SMA yang pernah direhabilitasi karena pakai narkotika. Di tengah-tengah kekacauan hidupnya, ia ketemu dengan seorang anak pindahan bernama Jules, transpuan remaja yang sebenarnya tertekan banget akibat perceraian orang tuanya. Mereka berdua berteman akrab dengan cepat dan saling menguatkan meski masing-masing dianggap ‘nggak normal’ oleh orang kebanyakan.

Nonton serial ini bisa bikin kamu berpikir ulang tentang prasangka-prasangka ke orang yang punya jalan hidup yang beda. Begitu pula bisa bikin kamu berefleksi tentang hidupmu sendiri dan cara apa yang kamu lakukan untuk menghadapi masalah-masalah sehari-hari ketika masih remaja. Pokoknya tonton aja Euphoria kalau kamu pengen tahu sisi lain kehidupan orang yang terlihat aneh dari luar. Namun, lagi-lagi kalau emang nggak cocok sama dirimu dan kepribadianmu, ya tidak perlu dijadikan referensi. Sayangi tubuh dan dirimu sendiri dengan memahami risiko-risiko yang bisa terjadi atas pilihanmu.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lain

Skip to content