Beberapa hari belakangan, aku lagi ketagihan main game yang lagi happening ini nih, Among Us. Kalian sudah pernah coba main belum?
Di game ini, kita bisa bermain dengan lima sampai sepuluh orang dalam satu tim astronot yang melakukan misi bersama dalam satu pesawat luar angkasa. Tugas para astronot adalah memastikan semua fungsi di dalam pesawat berjalan dengan baik. Namun, di antara kesepuluh orang tersebut, terdapat impostor (penipu) yang berpura-pura menjadi kru dan ingin membunuh semua orang. Kru yang lain harus melakukan tugas mereka masing-masing sambil mengawasi dan mendiskusikan siapa orang yang mereka curigai sebagai impostor.
Saking ngetrennya game ini, beberapa hari lalu muncul meme dan poster aksi protes #TolakOmnibusLaw yang menyamakan DPR dan presiden sebagai impostor. Dari situ aku jadi kepikiran kalau memang ada banyak kesamaan antara game ini dengan kondisi di negara kita sekarang. Mari ibaratkan Indonesia adalah pesawat luar angkasa dan seluruh orang di dalamnya adalah kru pesawat. Ada misi bersama yang harus diselesaikan yaitu terbang mencapai tujuan dengan korban seminimal mungkin dan fungsi pesawat yang berjalan lancar. Misi ini akan selalu dihalangi oleh impostor, yang bisa saja menyamar jadi siapapun yang mereka mau.
Impostor, adalah mereka yang berpura-pura menjadi kru yang sedang melakukan misi. Tugas sebenarnya yang ia lakukan adalah: berpura-pura melakukan tugas menjaga pesawat, padahal mencari celah untuk menyerang tim; menyabotase fungsi pesawat, seperti mematikan lampu dan reaktor, membocorkan oksigen sehingga tim tidak bisa melakukan tugasnya dengan lancar karena terkecoh; berbohong dan memecah belah tim dengan menuduh orang lain sebagai impostor sehingga sesama anggota saling menyerang satu sama lain, dan yang terakhir dan terutama adalah membunuh.
Mungkin dari penjelasan di atas, kamu bisa menghubung-hubungkan kira-kira di kehidupan nyata siapa yang melakukan kelima peran itu. Salah satu contohnya saja, waktu aksi kemarin ada berita tentang anggota aparat kepolisian yang masuk dan berpura-pura menjadi massa aksi. Mirip banget ya dengan impostor. Atau mungkin anggota DPR yang bilang mereka sudah melakukan tugas-tugas mereka menjamin keterbukaan partisipasi saat perumusan undang-undang, tapi pada kenyataannya tidak. Atau, pemerintah yang membuat kebijakan yang berakibat pada penggusuran, kekerasan terhadap masyarakat adat, bahkan sampai penyerangan dan pembunuhan aktivis HAM (hint: hijau army sus!).
Kru atau crewmates adalah mereka yang harus menyelesaikan tugas demi tercapainya misi. Ada yang harus memperbaiki kabel listrik, membersihkan sampah, meluruskan arah navigasi, dan banyak tugas-tugas lain. Para kru harus melakukan tugas secara sendiri maupun bersama-sama. Selain menjaga fungsi pesawat, kru harus mengidentifikasi dan melawan impostor. Caranya adalah dengan berkomunikasi pada saat diskusi berlangsung tentang observasi mereka masing-masing; bekerja sama untuk menyelesaikan misi; membagi tugas untuk mengawasi suspek yang dicurigai, dan bersepakat dalam mengambil keputusan bersama saat menetapkan siapa impostornya.
Dalam menjaga pesawat yang kita ibaratkan sebagai Indonesia, kita bisa membayangkan seluruh komponen masyarakat yang berusaha menjaga dan merawat kehidupan berdemokrasi sebagai kru seperti di game. Kita rentan untuk dipecah belah, diprovokasi, disabotase, hingga dibunuh dengan berbagai bentuk dan cara kekerasan oleh si impostor. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah berkolaborasi melakukan kelima tugas di atas. Kita harus membagi tugas di bidang kita masing-masing dan menjalankan peran yang kita miliki, sambil terus menjaga komunikasi dan kerjasama untuk melawan impostor.
Tentu saja, pengibaratan game Among Us dengan Indonesia ini gak bisa kita lihat sesimpel penjelasan di atas. Kehidupan nyata jauh lebih kompleks, sehingga tidak mudah untuk menarik garis pemisah yang jelas antara siapa impostor dan kru. Bahkan terkadang kita memiliki peran berbeda-beda atau berganti-ganti tergantung konteks spasial dan temporal.
Tapi, ada satu hal yang pasti sama antara game dengan kehidupan nyata. Jumlah impostor selalu tidak lebih banyak daripada kru. Mereka yang berpura-pura menjalankan tugas mencapai kepentingan bersama padahal tidak, hanyalah segelintir orang atau elit yang diberi kekuasaan lebih untuk mengatur kebijakan dan membuat keputusan. Maka, dengan jumlah kru yang jauh lebih banyak, kita pasti bisa mengeluarkan impostor dari pesawat apabila kita berkolaborasi dengan baik. Yang perlu kita lakukan adalah membagi tugas dan peran sesuai kemampuan kita masing-masing untuk melakukan aksi bersama yang bisa melawan atau menghentikan lawan yang telah kita identifikasi bersama.