Diskriminasi diartikan sebagai pembedaan perlakuan terhadap sesama karena alasan tertentu, contohnya: di lingkungan sekolah, kamu tidak mau bergaul dengan siswa yang seragamnya tidak putih cemerlang seperti punya kamu, atau hanya ingin berteman dengan siswa ranking 1-10. Pemilih sekali ya kamu ini! Diskriminasi seperti itu sangat berbahaya bagi pergaulan pertemanan, dan bukan tidak mungkin dapat menyebar ke lingkungan yang lebih luas. Yang lebih menyeramkan adalah jika pembedaan perlakuan tersebut sudah dianggap wajar dalam masyarakat dan tidak dipermasalahkan: membedakan yang kaya dan yang miskin, membedakan posisi agama satu dengan agama lain, atau membedakan asal daerah warga satu dengan warga lainnya. Jangan sampai kita terbiasa dengan hal tersebut, karena hal tersebut merusak keutuhan dan kedamaian, setuju?
Perlakuan yang tidak seimbang atau pilih kasih ini tentu tidak benar untuk diterapkan, baik dalam cara, strategi, ataupun tujuan perubahan yang ingin kamu rancang. Oleh karena itu, prinsip tidak mendiskriminasi sangat penting dan tidak boleh terlewat karena perubahan yang kita inginkan harus memiliki dampak positif bagi siapa saja. Prinsip ini menuntut kamu untuk tidak membedakan orang lain atau kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, kesehatan, suku, agama, maupun identitas lainnya.