Flash mob merupakan aktivitas yang melibatkan sekumpulan orang secara terorganisir dalam ruang publik untuk menyampaikan pesan. Kegiatannya bisa bermacam-macam: menari bersama- sama, tepuk tangan secara serempak, teriakan, sampai adegan teatrikal. Flash mob ini akan dengan mudah menarik perhatian karena dilakukan di tempat umum, minim biaya, pengorganisiran juga mudah karena biasanya dilakukan melalui social media, email, atau chat.
Flash mob pertama kali diperkenalkan oleh editor majalah Harper’s, Bill Wasik, pada tahun 2003. Ia merencanakan aksinya di sebuah pusat perbelanjaan di kota Manhattan. Namun, pada percobaan pertama kali ia gagal karena kebocoran informasi, pihak pusat perbelanjaan pun bergegas mengantisipasi rencana Wasik segera setelah mengetahuinya.
Banyaknya aksi flash mob yang dilakukan di Indonesia, baik yang dilakukan untuk kepentingan komersil ataupun kampanye sosial, menunjukkan bahwa flash mob menjadi salah satu bentuk kekuatan sosial di masyarakat. Di negara-negara Barat, komunitas flash mob seakan menjadi sebuah angin segar. Para flash mobber berhasil membuktikan bahwa sekalipun masyarakat hanya disibukkan urusan-urusan pribadi, namun masih ada kekuatan sosial yang terdapat di dalamnya.
