Jakarta, 21 Juni 2022 – Hari ini Pamflet Generasi melakukan diseminasi penelitian ‘Dampak COVID-19 terhadap Kesehatan Mental Orang Muda’ dan peluncuran buku saku kesehatan mental berjudul ‘Yang Perlu Kamu Tahu Seputar Akses Layanan Kesehatan Mental’. Diseminasi hasil penelitian dan peluncuran buku ini merupakan bagian dari Proyek ACTION (Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 – Warga Aktif Membangun Solidaritas dan Ketahanan dalam Merespon COVID-19). Proyek ACTION sepenuhnya didanai oleh Uni Eropa dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan dan solidaritas komunitas miskin dan marjinal dalam merespon dampak pandemi. Ruang lingkup tindakan, antara lain mendukung pemerintah di semua tingkatan dan masyarakat untuk menangani keadaan darurat kesehatan masyarakat akibat COVID-19 dan mendukung pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat, terutama di tingkat keluarga dan komunitas.
Dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa, Pamflet mengadakan diseminasi hasil penelitian dan peluncuran buku saku yang dilakukan secara daring dan penayangan langsung di kanal YouTube Pamflet Generasi. Acara ini menjadi momentum pemaparan dan pertukaran pandangan dengan perwakilan pemerintah, akademisi, serta kelompok rentan tentang hasil penelitian pada kelompok-kelompok rentan usia muda di lima daerah di Indonesia, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Lombok Timur, Kota Makassar, Kota Yogyakarta, dan Kota Jakarta Timur.
Krisis pandemi COVID-19 dan isolasi sosial dapat menjadi pemicu signifikan yang mengganggu kesehatan mental seseorang, khususnya di kalangan orang muda dari kelompok rentan. Melalui proyek ACTION, Pamflet mengadakan penelitian untuk mempelajari dampak COVID-19 dan kebutuhan fasilitas kesehatan mental di kalangan kelompok orang muda rentan melalui diskusi kelompok terpumpun yang melibatkan perwakilan kelompok tersebut. Penelitian berfokus pada dampak COVID-19 bagi kelompok rentan seperti remaja, orang dengan disabilitas, orang dengan HIV-AIDS (ODHA), kelompok minoritas seksual dan gender, serta pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
Selain itu, dalam acara ini juga diadakan peluncuran dan bedah buku saku yang merupakan salah satu upaya lanjutan dari penelitian di atas dalam mendukung ketersediaan informasi kelompok rentan usia muda dalam mengakses layanan kesehatan mental yang tersedia di Indonesia. Coory Pakpahan, Koordinator Umum
Pamflet Generasi menyatakan, “Kelompok rentan usia muda memiliki kondisi spesifik yang menghambat mereka dalam mencapai kesejahteraan mental. Guna mendukung pemenuhan kesejahteraan tersebut, diperlukan akses informasi dan layanan yang terjangkau dan inklusif, serta ramah orang muda. Buku saku ini menjadi salah satu sumber informasi yang dapat diandalkan oleh orang muda untuk lebih tahu mengenai cara mengakses sarana kesehatan mental di Indonesia.”
Tunggal Pawestri, representatif Hivos menyampaikan, “Pengalaman kawan-kawan kelompok rentan dalam mengelola kesehatan mental di tengah pandemi dan kesulitan berlapis karena identitasnya, telah menunjukkan celah dalam sistem layanan kesehatan mental di Indonesia. Pengalaman ini perlu terus disuarakan dan didengar oleh setiap pemangku kepentingan. Kami berharap, pemerintah dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar pembentukan program penanganan masalah kesehatan mental yang tepat sasaran dan aksesibel bagi semua.”
Kegiatan ini dihadiri perwakilan komunitas Kabupaten Bogor, Kabupaten Lombok Timur, Kota Makassar, Kota Yogyakarta, dan Kota Jakarta Timur yang terlibat dalam penelitian, dan media. Acara ini turut menampilkan pertunjukan musik dari Komunitas Mata Hati Surabaya.
—
Publikasi ini dibuat dan dikelola dengan bantuan hibah dari Uni Eropa. Isi dari akun ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pamflet dan bukan mencerminkan pendapat/pandangan Uni Eropa.